![]() |
sumber: oto.detik.com/aksi si pawang hujan Rara di Mandalika |
Pawang Hujan Mandalika
Pawang hujan adalah sebuah julukan dari masyarakat Indonesia kepada seseorang yang ahli dalam mengendalikan hujan atau cuaca.
Jasa pawang hujan, biasanya digunakan dalam acara hajatan besar seperti perkawinan, konser musik, ketika hajatan politik, acara-acara outdoor, dan pada acara saat ini yang menjadi viral yaitu di acara MotoGP Mandalika.
Profesi pawang hujan memang bukan profesi yang umum ada di masyarakat. Pasalnya, profesi ini sering dikaitkan dengan hal mistis. Sejumlah pawang hujan biasanya juga kerap dijuluki sebagai dukun. Seperti dalam tradisi masyarakat Betawi, pawang hujan pada jaman dahulu dikenal dengan istilah Dukun Rangkeng, di Bali disebut Tukang Nerang Hujan, sedangkan oleh masyarakat Jawa, tradisi pengendalian hujan merupakan gambaran tradisi kolektif yang berasal dari primbon atau kitab warisan leluhur Jawa. Oleh karena itu, julukan pawang hujan lebih populer dikenal di Jakarta dan Jawa Barat.
Dalam primbon Jawa, sejumlah panduan untuk melakukan ritual tolak hujan telah tertulis. Meski begitu, hal itu tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Ada sejumlah persyaratan khusus sebelum diadakannya ritual tersebut. Seperti misalnya puasa, memberi sesajen, tirakat, dan membersihkan jiwa. hanya panduan sebelum melakukan ritual memindahkan hujan, di dalam primbon juga sudah tertulis sejumlah mantra untuk melanjarkan ritual tersebut. Oleh sejumlah orang, mantra itu dipercaya merupakan kesepakatan nenek moyang orang Jawa dengan roh alam.
Sang Indigo Rara Isti Wulandari
Rara adalah seorang indigo, kelahiran Papua 22 Oktober 1983, tapi juga memiliki darah Jawa (Solo-Jogjakarta). Rara juga merupakan peramal atau yang disebut sebagai pembaca Tarot. Sejak umur sembilan tahun dia telah mencari uang sendiri dengan menjadi seorang pawang hujan untuk acara wayangan. Ia tinggal di Bali dan memiliki kemampuan sejak kecil dibimbing oleh ayahnya.
![]() |
Sumber: nova.grid.id/ Sosok Rara Pawang Hujan Mandalika |
Rara menganut kepercayaan kejawen, saat melakukan ritual dia tidak boleh merasa lapar. Dia juga tidak menikah dan tidak makan daging berkaki empat. Ia juga mengakui bisa menggerakkan awan, menurunkan gerimis dan suhu udara.
Dijelaskan bahwa Rara bukan saja kali ini terlihat di event Internasional, Rara juga sudah terlibat dalam banyak event-event besar seperti Turnamen AFC U-19 2018, Asian Games 2018 dan gelaran MotoGP Mandalika sekarang ini.Dikutip dari Kompas.com, Minggu (20/3/2022), Rara adalah pawang hujan yang jasanya sudah sering digunakan di sejumlah acara kenegaraan. "Aku sebagai tim doa pawang hujan yang direkomendasikan oleh Bapak Erick Thohir, aku sering mengawal event kenegaraan, event-nya Pak Jokowi, bekerja sama dengan tim ITDC dan Pak Hadi Tjahjanto sebagai korlap,” ujar Rara. Menurut Rara, apa yang dilakukannya adalah modifikasi cuaca dengan kekuatan doa.
Pada pergelaran MotoGP ini, dia bertugas memodifikasi cuaca. Tak hanya mencegah hujan turun, tetapi juga menurunkan hujan di tempat yang diperlukan. Sebelumnya, dia diminta untuk mendatangkan hujan pada 9-11 Maret untuk mendinginkan trek Sirkuit Mandalika setelah diaspal ulang. Saat itu tengah berlangsung tes pramusim. Dia juga pernah diminta melembapkan udara lantaran kondisi lintasan yang panas.“Kami diminta supaya (membuat) lembap kayak cuacanya ada gelap-gelap. Nah, mereka memintanya hujan, tetapi karena di sebelah sisi parkir timur masih ada pekerjaan, dan di atas masih ada persiapan, jadi saya mintanya suhunya turun,” ucapnya.
Ritual Rara Sebagai Pawang Hujan Mandalika
Rara menjelaskan bahwa ritual yang dilakukannya hanya membutuhkan es batu atau kayu abu. "Ini harus diawali doa. Kalau di sana (memanggil panas) es batu cair, yang ini (memanggil dingin) es batu ditaruh sudah lama tidak cair-cair," ungkap Rara, seperti dilansir Kompas.com, Minggu (20/3/2022).
Hal itu, menurut Rara, merupakan kekuatan doa dan kearifan lokal orang Indonesia zaman dulu.
"Saya memakai hadiah ini untuk membantu pergelaran event," imbuh Rara.Untuk melancarkan kegiatannya, Rara diberi sebuah tempat pribadi di area Sirkuit Mandalika. Lokasi pawang hujan ada di dekat pintu masuk utama, sedikit di belakang pagar. Bahkan, tempat pawang hujan di salah satu tenda itu juga diberi julukan “Gerbang Hijau”.
Dalam tenda tersebut diketahui ada sesaji yang digunakan untuk melakukan ritual memanipulasi hujan di area Sirkuit Mandalika. Sesaji biasanya tidak dimakan oleh manusia. Akan tetapi, sesaji yang dibuat Rara dibagikan ke orang-orang.
Alat Ritual Yang Digunakan
MotoGP Mandalika tertunda karena hujan lebat, sekalipun pawang hujan dan tim modifikasi cuaca sudah turun tangan. Seperti diberitakan, di tengah ketidakpastian kapan balapan MotoGP bisa dimulai karena hujan lebat, sosok pawang hujan perempuan hadir di depan pit lane. Dia mengenakan jaket berwarna merah hitam, memakai helm putih, dan berjalan tanpa alas kaki di tengah guyuran hujan.
Rara membawa alat-alat khusus semisal mangkuk emas dan beberapa benda menyerupai batang lidi. Sesekali dia berhenti sambil merapalkan sesuatu dan mengangkat alat-alatnya ke atas. Hujan mulai mereda tak lama setelah sang pawang terekam kamera televisi melakukan ritualnya.
Komentar Netizen Tentang Aksi Rara
Berbagai komentar unik dan menggelitik dari netizen Indonesia pun bermunculan di media sosial dalam dan luar negeri.
![]() |
Komentar Netizen Tentang Aksi Rara Isti Wulandari |
"Hari ini 1,6 miliar penduduk dunia yang sedang nonton MotoGp melihat kekonyolan. Sebagai warga negara Indonesia saya malu. Siapa yang mengijinkan pawang hujang beraksi? Fabio Quartararo ikut memperagakan gerakan jampi-jampi pawang hujan sambil terbawa terbahak-bahak," tulis akun Twitter @Muhajir Ismail.
"Gw sebagai masyarakat Indonesia malu di MotoGP ada ginian, jangan sampe kita dicap dukun," komentar dari akun @BAYU ANDI MARDLONA."Ngaku-ngaku warga indo, tapi budaya sendiri kok malu, pindah aja," terang akun @Shan015.
"Ini hiburan bro kok pada baper, noh lihat para rider terhibur kan? Hadah jangan maluu ''pawang hujan' salah satu budaya orang dulu nenek-nenek kita, buat hiburan aja INTINYA jangan sampai percaya kalau orang itu bisa berhentiin ujan kalau lu percaya nanti musrik, Gitu aja kok repot," komentar akun Twitter @Habil Ayyubi.
"Gue ngeliat ini bukan ke konteks bener/salahnya sih. Tapi kalo hal ginian diliput media internasional sih jadi kayak sesuatu yang unik aja, gak dijumpain ditempat lain. Jadi pas orang bilang mandalika, yang diinget ya Indonesia, keindahan alam, penduduk yang ramah dan pawang hujan," tulis akun @el-sprtn.***
"Terima kasih telah menghentikan hujan," tulis mereka. Postingan ini sangat menarik perhatian netizen dengan sekitar 330 ribu Like sudah dilayangkan. Di Twitter pun sama saja, pihak MotoGP membahas soal pawang hujan ini dan berterima kasih.
Di Instagram, seorang netizen membahas dengan bercanda bahwa Fabio Quartararo juga berperan dalam menghentikan hujan karena ia meniru gerakan Rara saat berada di paddock. "Rara-Fabio Power," tulisnya.Fabio pun membalasnya. "Dengan senang hati," tulisnya di kolom komentar, yang langsung dibalas banyak netizen. Kebanyakan melayangkan emoji tertawa.
"Jadi gimana, masih percaya pawang hujan dan hal hal klenik lainnya???" tulis seorang netizen.
"Kocak banget pawang ujannya wkwkwkwkwk" tulis netizen lainnya.
"Ada pawang hujan keliling masuk kamera w yang malu".
"Pawang ujan is not effective :( "
"gile thunderstorm, pawang hujan didn't work hehe"
BMKG ✔️
Pawang Hujan ❌
"Nonton motoGP tiba-tiba ada pawang hujan keliling.. 🤣🤣
"Kasihan pawang nya basah kuyup. Bisa bisa demam dia"
"apa kabar ADMIN BMKG yak jons desknya di ambil alih pawang ujan" #IndonesianGP
Beragam komentar dituliskan netizen. Memang persepsi dan kepercayaan masing-masing orang berbeda. Mau percaya atau tidak juga urusan pribadi. Nyatanya, peristiwa tentang pawang hujan ini merupakan salah satu fakta unik Indonesia yang jarang bahkan tidak diketahui.
Nah, itulah ulasan tentang aksi Pawang Hujan Mandalika Viral yang dilakukan oleh Rara Isti Wulandari. Semoga tulisan ini bisa menambah wawasan kita dan membantu kita untuk semakin menghargai dan mencintai budaya Indonesia yang ada.
Post a Comment
Post a Comment