enyhezrafam.com

Serba - Serbi Bisnis & Tips Anti Gagal

Post a Comment
Serba- serbi bisnis & tips atasi gagal
Belajar Ilmu Berbisnis


Kegagalan Dalam Berbisnis

Saat pandemi seperti ini, banyak sekali orang yang terkena pemutusan kerja, hingga mau tak mau para korban PHK ini harus memutar otaknya untuk mendapatkan penghasilan. Salah satu pekerjaan yang dapat dijadikan peluang adalah dengan melakukan bisnis. Namun, karena minim pengalaman dan tidak mempunyai mentor dalam menjalankan bisnis, akhirnya banyak pengusaha baru yang mengalami kegagalan. Lalu bagaimanakah menghadapi kegagalan tersebut? Upaya apa yang harus dilakukan? berhenti bisnis, menyerah, putus asa atau tetap berjuang dan melakukan koreksi bisnis kita?
 
Simak yuk, tulisan tentang Serba - Serbi Bisnis & Tips Atasi Gagal berikut ini!

Serba-Serbi Bisnis & Tips Atasi Gagal

Tips Pertama: Apa yang kita lakukan saat ditawari bisnis?

  1. Bersikap Terbuka
  2. Mendengarkan Terlebih Dahulu
  3. Menyimak Dengan Baik
  4. Memperhatikan
  5. Melihat Bukti Suksesnya
  6. Tetap Berpikiran Positif
  7. Mengambil Peluang Bisnis Yang Diberikan

Tips Kedua: Jika Bisnis Belum Berhasil

Setelah menjalankan bisnis, dan ternyata bisnis kita gagal. Apa yang harus kita lakukan?

        1. Jangan Menyalahkan Bisnisnya atau Menyalahkan Orang Lain
Karena rumus sukses itu jelas. Tergantung dari kualitas diri kita dan tentu saja kedekatan kita dengan Allah.

       2. Perbaiki Hati, Sikap Dan Pikiran
Sambil menunggu kepantasan kita di hadapan Allah untuk sukses, maka langkah terbaik yang bisa kita lakukan adalah perbaiki diri, perbaiki hati dan pikiran kita. Tinjau kembali bagaimana hubungan kita dengan sesama, dengan keluarga, dan dengan Allah Ta'ala. Cek ibadah kita, cek sikap kita dalam setiap hubungan yang kita jalin.

       3. Harus Tetap Bersyukur
Karena saat kita gagal, sebenarnya Allah sedang menggugurkan kesombongan kita. Maka saat dalam posisi ini kita mau belajar lagi, kita mau mengintrospeksi diri. 
Dengan demikian, inshaAllah nantinya kita bisa bersiap-siap untuk digelontori rezeki ratusan juta bahkan milyaran.
           
Tips Ketiga: Jika Bisnis Kita Berhasil

Saat kita sukses dan jadi jutawan/milyarder. Sebenarnya kita harus siap untuk menjadi KURIR REZEKI. 
Kurir apakah yang dimaksud? yaitu kurir untuk rezeki-rezeki orang lain, misalnya:

  • Rezeki Orang Tua Kita
  • Rezeki Pasangan Kita
  • Rezeki Anak-Anak Kita
  • Rezeki Masjid Didekat Kita
  • Rezeki Panti Asuhan
  • Rezeki Orang-Orang Yang Membutuhkan
  • Dll

Jika kita sudah siap untuk menjadi KURIR, maka InshaAllah rezeki akan bisa masuk ketempat kita.

Karena sebenarnya SUKSES DALAM BISNIS itu bukanlah apa yang kita raih, tapi apa yang kita beri.

Tips Ke Empat: Koreksi Bisnis Kita

Setiap pebisnis atau pengusaha, pasti pernah melakukan kesalahan fatal dalam menjalankan bisnis saat memulainya. Untuk itu ketika terjadi kesalahan atau kegagalan, langkah terbaik yang harus kita lakukan adalah "segera mengkoreksi bisnis kita". Langkah awal yang bisa kita lakukan adalah menganalisa apa sajakah kesalahan fatal tersebut. Berikut ini beberapa kesalahan fatal yang sering dilakukan para pengusaha pemula.

  1. Asal Action
Sebenarnya banyak action itu bagus. Tapi kalau asal action saja tanpa ada ilmunya, sama saja dengan "BUNUH DIRI". 

Ada yang bilang, katanya berbisnis itu seperti, "Masuk kamar mandi, nggak usah banyak berpikir nanti mau apa di dalam sana, yang penting masuk aja dulu, kalau sudah di dalam, Anda mau sikat gigi, tinggal ambil. Mau sabunan, tinggal ambil. Mau buang air besar, tinggal duduk atau jongkok, dan seterusnya."  

Tidak ada yang salah dengan analogi di atas, memang demikian. Yang jadi masalah adalah ketika kita menelan mentah-mentah analogi tersebut. 
Yang bisa saja terjadi adalah: "Pas masuk kamar mandi, di kamar mandi tersebut nggak ada apa-apa. Air nggak ngalir, sabun nggak ada, sikat gigi nggak ada, handuk nggak bawa. Kan jadi masalah..."

Intinya adalah Jadi Pengusaha Itu Ada Ilmunya. Jangan Hanya Sekedar Action, Action, Dan Action. Asal Action Hanya Akan Membuat Gagal.
     2. Ikut - Ikutan

Pasti kita pernah melihat suatu bisnis yang menjamur dan booming dalam periode tertentu, tapi ya hanya bertahan sementara saja, selebihnya hilang entah kemana. Bisnis yang seperti ini biasanya terjadi karena ikut-ikutan saja. 

Ikut-ikutan disini bisa terjadi karena "Jadi Profesi Pengusahanya" yang ikut-ikutan, atau "Jenis Bisnisnya" yang ikut-ikutan. 

Contoh Pertama: 

Si A adalah seorang pengusaha yang sukses, dari hasil bisnisnya, dia bisa punya rumah, mobil, uang yang banyak, sering pergi keluar negeri dan hidup mapan. Sehingga kita terbuai dengan kesuksesan yang dia tampilkan, akhirnya kita ikut-ikutan jadi pengusaha dengan harapan bisa mendapatkan hasil seperti si A.

Contoh Kedua:

Si B adalah orang yang sukses dengan bisnisnya. Setiap bulan dia mendapatkan omzet 100 juta karena berbisnis Kafe Kopi Kekinian. Bisnisnya laris manis, banyak orang yang mengantri hanya untuk minum kopi dari kafenya. Kita merasa iri, dan kita meniru si B. Akhirnya memutuskan membuka kafe dan berjualan menu yang sama. Tebak apa yang terjadi? Belum juga berjalan tiga bulan, bisnis kita almarhum alias gulung tikar, alias bangkrut. Produk kita tidak laku, tidak bisa seperti si B yang bisa sukses meraup omzet ratusan juta rupiah.

Kesimpulan:

Dalam kasus di atas, ilmu apa yang kita dapatkan? Kita ingin seperti si A, karena melihat kesuksesannya. Sehingga kita ikut-ikutan meniru bisnisnya. Padahal bisnis itu belum tentu pas dengan diri kita. kita tidak paham tentang seluk - beluk bisnisnya. Kita hanya menggunakan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), atau bahkan ATP (Amati, Tiru, Plek!!).

Kita boleh saja ikut-ikutan si A, selama kita mampu memahami seluk-beluk bisnisnya, sesuai passion atau hasrat kita. Jika memang menghasilkan. Silakan tiru si A yang sudah terbukti sukses dengan bisnisnya.

Sedangkan dalam contoh kedua. Kita ingin mendapatkan omzet ratusan juta rupiah seperti si B (hasil). Karena alasan tersebut, kita memutuskan bisnis kafe kopi kekinian (tindakan). Pertanyaannya, kenapa kita gagal? Karena kita tidak tahu apa yang ada dalam mindset si B.

Mengapa kita gagal mengikuti jejak mereka? karea kita hanya meniru hasil (result) dan tindakannya (action) tanpa pernah tahu isi pikirannya. 

Pengusaha sukses itu benar-benar sukses karena berhasrat di bidang tersebut, punya komitmen yang kuat, mimpi yang besar dengan bisnisnya, dan totalitas perjuangan yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Nah kita?? Kita berbisnis hanya ikut-ikutan mereka, tidak punya hasrat, tak punya komitmen, tak pernah totalitas dan mudah puas. Huft.........


    3. Gampang Percaya

Seorang motivator bisnis pernah berkata, "Bisnis itu kalau tidak menipu ya ditipu, asalkan bukan kita saja yang menipunya".

Dalam bisnis, ada 4 sosok yang bisa jadi akan menghancurkan bisnis kita jika kita terlalu mempercayainya, mereka adalah:

            1. Tim

Kita membangun bisnis dengan siapa? Merekalah yang disebut tim kita. Mereka bisa jadi bermasalah dengan kita ketika ikatan kita dengan mereka tidak kuat. Sumber masalahnya bisa jadi karena hal-hal sepele, seperti permasalahan pribadi, cinta, bagi hasil, mengandalkan posisi tertentu, dsb.

            2. Karyawan

Terkadang pesaing atau kompetitor bisnis kita berasal dari karyawan kita sendiri. Hal ini bermula dari kepercayaan kita kepada karyawan kita, sehingga mereka lebih tahu seperti apa dalamnya bisnis kita. Akhirnya mereka resign dan membuka bisnis sendiri yang sama persis dengan bisnis kita.

            3. Partner Bisnis

Mereka adalah orang-orang yang posisinya di luar bisnis kita, tapi menunjang kita dalam menjalankan proses bisnis. Misalnya suplier produk, jasa ekspedisi, dll. Jika tidak berhati-hati, mereka juga bisa menipu kita dan mempersulit usaha kita.

            4. Customer (Pelanggan)

Customer kita juga bisa menipu kita. Biasanya mereka meminta kita untuk mengirimkan orderan produk, namun dengan sistem pembayaran di belakang alias berhutang dan akhirnya tidak membayar.

"Membangun Kepercayaan Butuh Waktu Beberapa Tahun, Tapi Menghancurkannya Hanya Butuh Waktu 1 Detik".

    4. Ingin Cepat

Berbisnis memang merupakan aktivitas untuk mencari harta dan kekayaan, namun bila keinginan tersebut menggebu-gebu tanpa adanya kesabaran akan berdampak buruk. Saat bisnis mengalami masa paceklik misalnya, dibutuhkan kesabaran untuk mengelolanya.

Biasanya para bisnis pemula akan sangat bersemangat "ingin cepat kaya", sebaliknya jika bisnisnya sepi, kebanyakan mereka langsung menyerah dan gulung tikar.

Kecepatan itu membunuh, daya tahan (kesabaran) adalah segalanya. Ingat, segala sesuatu yang diraih dengan cepat, akan berakhir dengan cepat.  Mungkin diluarnya saja terlihat besar, tapi nyatanya di dalamnya keropos. Berhati-hatilah!


5. Banyak Gaya

Kerendahan hati adalah senjata utama untuk menjadikan kita "Orang Kaya Sebenarnya". Tanpa kerendahan hati, kita akan menjadi orang yang banyak harta, namun bukan orang kaya yang sebenarnya. 

Banyak pengusaha yang sudah "merasa sukses", akhirnya mengubah penampilannya dan gaya hidupnya. Hal inilah yang menjadi kesalahan fatal yang sering dilakukan para pengusaha.  Karena percaya atau tidak, ketika mereka bersikap sombong dan banyak gaya seperti itu adalah awal dari kehancuran bisnisnya. Mereka lupa dengan siapa yang menitipkan harta, dan lupa Tuhan mereka siapa. 
    
Mereka akan lupa diri, dan akan membeli segala hal yang mereka inginkan. Mereka akan berfoya-foya dengan buru-buru mengubah gaya hidup. Misalnya, makan yang biasanya di warteg, jadi di kafe atau restoran. Tanpa disadari uangnya habis, hutang menjadi banyak, sedangkan mereka tidak memiliki aset apa-apa.

"Menunda Kesenangan dan Melist Prioritas adalah Cara Paling Efektif Untuk Menghindari Penyakit Banyak Gaya".

6. Mudah Hutang

Biasanya, karena alasan nggak ada modal, kita mencari solusi dengan cara BERHUTANG. Cara ini tidak salah, tapi jika di awal-awal bisnis sudah berhutang, bisa jadi masalah nantinya. Kenapa? Karena kita akan dihadapkan dengan sesuatu yang tidak pasti. 

Bisnis itu tidak pasti, omzet per bulannya juga tidak pasti, penghasilan kita dari bisnis tidak pasti, sedangkan yang namanya HUTANG itu bayarnya pasti, ditetapkan berapa cicilannya per bulan, berapa bunganya, kalau telat bayar juga dendanya berapa sudah dipastikan dll.

Lantas solusinya bagaimana? Cara termudah agar tidak bermental MUDAH HUTANG adalah dengan :
  • Mengenal dan menghindari penyebab hutang. 
  • Kita juga harus fokus untuk memperbesar pemasukan. 
  • Melakukan tracking income dari mana saja.
  • Melakukan perencanaan keuangan untuk kehidupan pribadi dan bisnis
  • Tidak boros
  • Lebih berhati- hati dalam mengambil keputusan
  • Lebih mendekat kepadaNya agar dihindarkan dari bencana besar yang tidak terduga- duga
Doa Ketika Berhutang

Berikut ini doa yang Rasululullah ajarkan kepada kita agar terbebas dari hutang.

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan pelit. Dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan orang"
7. Buta Finansial

Salah seorang pengusaha sukses asal Jawa Tengah, Heppy Trenggono mengatakan bahwa 70% pengusaha di Indonesia itu Financially Incompetence alias BUTA FINANSIAL!

Mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang finansial dan kategori- kategori apa saja di dalamnya. Sedangkan untuk menjadi seorang pengusaha harus MELEK FINANSIAL, dan mempunyai kemampuan untuk:
  • Mendefinisikan UANG
  • Mengetahui definisi yang jelas tentang BEBAS FINANSIAL
  • Mengetahui bagaimana cara mendapatkan MODAL
  • Memahami ISTILAH - ISTILAH KEUANGAN
  • Bisa membuat LAPORAN KEUANGAN
  • Mampu memilah KEUANGAN PRIBADI DAN BISNIS
  • Mampu mengelola ASET DAN KEWAJIBAN
  • Mampu mengetahui tentang OMZET 
  • Mampu memahami pentingnya CASHFLOW
Jika kita sudah melek finansial dan paham tentang semua istilah di dalamnya, maka dipastikan kita akan memasuki kategori BEBAS FINANSIAL dan menjadi PENGUSAHA SUKSES.. Aamiin..

Demikian serba - serbi bisnis & tips atasi gagal beserta langkah-langkahnya. Semoga bermanfaat untuk Anda yang memutuskan untuk berbisnis dan terima kasih sudah berkunjung. Jangan lupa komen ya.. :-)



Referensi:

7 Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula (Dewa Eka Prayoga)
Pengalaman Pribadi Penulis Bangkit Dari Kegagalan Usaha
Eny Hezrafam Shea
I'd like to learning every positive thing. Always curious with the new one. And wanna be better day by day. Trying to be the best wife, mom, child, friend and all relation I have.

Related Posts

Post a Comment